Monday, April 29, 2013

Clay My Neighbor Totoro となりのトトロ Tonari no Totoro

Clay My Neighbor Totoro
Saya termasuk salah satu fans film animasi, mungkin bukan hanya fans karena kebanyakan film-film yang saya tonton memang animasi. Menurut saya film animasi itu melatih kita untuk kreatif dan mengembangkan imajinasi kita. Di samping itu, di dalam sebuah film animasi yang baik pasti terkandung pesan-pesan moral baik untuk anak-anak maupun orang dewasa. Salah satu film animasi terbaik yang diperkenalkan suami saya beberapa tahun yang lalu adalah film My Neighbor Totoro.(となりのトトロ Tonari no Totoro), yang ditulis oleh Hayao Miyazaki dan diproduksi oleh Studio Ghibli pada tahun 1988. Selengkapnya silahkan klik wikipedia wiki: My_Neighbor_Totoro. Clay ala KuroHouseofcCraft yang saya buat ini ukurannya cukup mini, tinggi si Totoro yang sedang tertawa dengan giginya yang besar dan putih itu adalah 8,5 cm, jadi tinggi Mei Chan yang sibuk dengan Chibi  "dwarf totoro" di atas kepalanya kurang lebih 3,5 cm. Dua karakter lainnya kakak Mei "Satsuki" saya buat seperti posisi duduk di ranting sama seperti foto, hanya saja saya buat roknya agak panjang dan rambutnya berwarna coklat dan Chu "medium" totoro harusnya sedang minum, tapi saya suka Chu totoro yang sedang memakai payung daun. 

Clay Amos saya akui cukup lembek tapi keunikannya non cracking, jadi Amos cocok untuk membuat rambut, baju, tangan, kaki, dsb. Sedangkan bentuk-bentuk padat yang berukuran cukup besar seperti badan totoro, saya menggunakan light paper clay. 

Ada beberapa hal yang saya petik dari film "My Neighbor Totoro", yang pertama adalah betapa akrabnya hubungan kakak adik (Satsuki dan Mei) dan mereka selalu tertawa riang, juga bersemangat. Satsuki adalah kakak yang bertanggung jawab kepada adiknya, melindungi adiknya yang suka lari ke sana kemari sekalipun ia juga masih kecil. Saat ini sulit menemukan kakak-adik yang akur, kebanyakan justru banyak pertengkaran dan saling iri. Yang Kedua adalah tentu budaya jepang yang bersikap hormat kepada siapa saja yang ditemui, saya suka budaya memberi hormat dan mengangguk ini, masing-masing menjalankan perannya, saling merendahkan diri dan menjadi layak untuk dihormati. Entah di Indonesia apakah budaya sejenis ini masih ada? Yang ketiga, di dalam fim ini Mei & Satsuki berlarian bermain di padang rumput yang luas, pergi ke sekolah maupun menjenguk ibunya di rumah sakit dengan berlari dan bersepeda. Mereka melalui sebuah sawah yang dikelola oleh seorang nenek tua dan memakan timun hasil kebun yang hanya dicuci dengan air sungai yang mengalir melalui sawah itu, menunjukan bahwa tempat bermain bagi anak-anak adalah alam yang segar dan bersih. Hasil sayur dan buah-buahan yang bebas pestisida dan polusi/limbah. 
Saya jadi ingat dulu saya pernah pergi menangkap belut dengan papa saya waktu saya kecil di sebuah parit sawah. Tapi saat ini apakah hal-hal yang alami dan menyenangkan itu masih ada? 

Walupun hal-hal itu hanya seperti imajinasi untuk saat ini, saya harap saya atau pembaca dapat menciptakan lingkungan yang baik dan menyenangkan bagi anak-anak kita. 
Save the earth for our kids future! at least save our home environment! ^ ^ inilah pesan & kesan yang muncul di dalam pikiran saya ketika membuat Clay "My Neighbor Totoro". Semoga pesan ini tersampaikan :) 

~KuroHouseofCraft~




Wednesday, April 24, 2013

Craft Glue (macam-macam lem untuk craft-ku)

Kali ini KuroHouseofCraft mau membahas mengenai macam-macam lem untuk craft. Kalau lem kertas udah tahu ya, jadi tidak perlu dibahas.

Lem yang pertama adalah lem UHU
yang sering saya pakai adalah tipe yang ini, sangat cocok untuk bahan-bahan yang berpori dan padat, seperti kertas, stik es krim, flannel. 
Karena kadang2 lem dalam kemasan pasta ini mudah kering dan kalau dipakai kadang melar-melar, Lem UHU juga hadir dalam kemasan botol, gunanya untuk menghemat pemakaian dan menjaga si lem tertutup rapat. Tetapi setelah saya mencobanya lem UHU dalam botol (twist and glue) ini sifatnya lebih encer daripada kemasan pasta. karena itu jenis lem UHU dalam botol ini tidak dianjurkan untuk flannel karena mudah terserap dan boros, juga kurang menempel. Twist & Glue UHU lebih cocok untuk aplikasi-aplikasi papercraft.

Lem yang kedua adalah lem fox, nah yang saya suka pakai lem fox di botol kuning ini, bisa untuk menempelkan bahan2 kertas, kayu, clay, bahkan clay tanah liat.
dan lem fox ini ada yang dalam kemasan besar, biasanya di toko bangunan disebut lem PVaC atau lem putih, lem ini bisa dipakai untuk bahan campuran pembuatan clay homemade. 

Glue Gun (Lem Tembak)
Lem yang ketiga adalah LEM favorit para crafter, yaitu lem tembak. Gunanya buanyak sekali, terutama untuk pembuatan bando, bunga-bungaan, bross, dsb. Lem tembak tempo dulu adalah alat yang tanpa on off jadinya lem yang dipakai akan berpotensi meleleh terus ketika kabel terpasang pada listrik. Nah, untuk tipe yang baru, lem tembak sudah mempunyai tombol on off jadi crafter tidak perlu cabut-pasang kabel. Kebetulan kurohouseofcraft jual alat ini, silahkan buka album di facebook Alat & Bahan Craft
Crafter juga perlu hati-hati ya, refill lem tembak ada juga yang kw, ciri-cirinya setelah dipakai warnanya putih bukan transparan, hasilnya tidak menempel lama setelah dingin. sedangkan yang asli, lemnya lebih transparan dan menempel erat pada bidang yang dilem.

No Stitch Fabric Glue
Lem yang ke-empat, adalah lem No Stitch Fabric Glue. Saya salah satu fans lem ini, terutama waktu jahit menjahit, contohnya membuat aplikasi bunga dari kain, menempel aplikasi pada patchwork. Buat yang tidak punya mesin obras, lem ini sangat membantu waktu menjahit pinggiran kain. Nah tentunya setelah di lem, tetap harus dijahit ya terutama kalau Crafter menjahit tas, baju, sprei, dsb, meskipun pada bagian belakang botolnya dikatakan kalau tidak dicuci selama 2 minggu, lem akan menjadi permanen (mungkin tidak perlu dijahit untuk aplikasi bross). Lihat contoh tutorial pada foto.Lem Fabric No Stitch glue


Lem berikutnya adalah Lem Astero, mirip dengan lem uhu, kegunaannya pun juga serbaguna seperti lem UHU. kelebihannya.. menurutku, kemasan botolnya yang lebih handy dan ujung botol seperti botol saus, ada tutupnya sehingga lem ini tidak cepat kering/ bocor seperti kemasan pasta gigi (selama kita menutupnya dengan rapat).

Lem Astero (Astero Glue)
dan khusus untuk jewelry stones/plastik ke bidang metal, silahkan klik di sini Gem Glue
ok, sekian dulu review lemnya, nanti kali kalau ada tambahan lagi mari kita lanjutkan pembahasan ini. semoga berguna buat para crafter.. Happy Crafting! ^^v








Thursday, April 11, 2013

Japanese Cheese Cake


Sudah lama sekali saya mau coba buat japanesse cheese cake, penasaran sama harganya  di toko cake yang sesuatu banget itu. hehe nah 2 minggu lalu waktu mengunjungi toko bahan kue sama suami, lihat ada cream cheese di kulkas toko kue.. hm langsung lapar mata dan beli 250 gram cream cheese. haha.. nah, cream cheese ini udah mendarat di freezer sekitar 2 minggu dan sebagai rasa tanggung jawab sudah dibeliin suami, akhirnya hari ini ada waktu membuatnya.

ohya, japanese cheese cake yang saya buat ini tanpa whiped cream dan rasanya tidak terlalu manis dan tidak eneg (bagi yang suka manis boleh ditambahin gula 20% dari resep dan bagi yang mau lebih nge-cheeze.. yah boleh ditambah 20-30% dari jumlah cream cheese dalam resep), bikin kue itu sebenarnya nggak ribet lho, apalagi kalau berhasil... rasanya benar-benar menyenangkan ^ ^ 

Bahan (saya kelompokan ya pakai A, B, C, dan D) - porsi untuk 4-5 orang (ngemil)

A: 
30 gram Tepung Terigu protein sedang (segitiga biru)
20 gram Maizena

B:
25 gram Butter (bukan mentega ya, tapi butter)
125 gram cream cheese
50 ml susu cair (saya pakai evaporated milk, ini beda ama susu kental manis ya, di toko kue ada kog)

C: 3 Kuning Telur

D:
1 sdm kulit jeruk lemon (parut tipis)
3 putih telur
70 gram gula (saya pakai gula halus/castor sugar)
1/8 sdt garam
1 sdm air jeruk lemon (pakai yang jenis lemon besar, harumnya..hmm...wangi)
1/4 sdt vanili/ rum (suka-suka yang buat)

caranya:

1. Ayak bahan A, campur & sendirikan
2. Campur dan Lelehkan bahan B (mirip cara melelehkan coklat), aduk rata
3. campur bahan B & C (kuning Telur), kocok hingga mengembang, tambahkan bahan A, kocok lagi dengan kecepatan sedang +- 3 menit. matikan mixer, panaskan oven 170-180 derajat Celcius (ini tergantung oven masing-masing ya) dan masukan 1 loyang kecil yang diisi air setengahnya.
4. Kocok bahan D dengan kecepatan tinggi sampai soft peak 
(jangan sampai kaku/ jangan runcing banget saat diangkat, ini kesalahan saya tadi jadinya waktu keluar dari oven, begitu dingin cheesecakenya sedikit kempes..walaupun tetep enak hehe) -->tips ini dari temen fb saya Sist. Yuni, Batam.  
5. campurkan sepertiga bahan D ke adonan (No.3) aduk rata, lalu mixer dengan kecepatan rendah, kemudian masukan semua sisa bahan D ke adonan dan lanjutkan mixer -+ 3-5 menit.
6. siapkan loyang (saya pakai loyang bundar dia. 20 cm yang bisa dilepas sisinya), alasi dengan kertas roti, olesi dengan sedikit margarin dan taburi sedikit tepung supaya tidak lengket. Tuang adonan, banting-banting loyang perlahan beberapa kali, supaya udara dalam adonan tidak terlalu banyak. Oven selama 40-50 menit, lihat kalau bagian atasnya sudah kuning kecoklatan, angkat (bisa ditest pakai tusuk lidi/tusuk gigi), pastikan cheesecake matang dan stabil, dinginkan sebentar dan beri toping lalu masukan ke kulkas.

Toping (guna toping adalah supaya cheesecake tidak terlalu mengeras/ tetap lembut teksturnya):

Boleh pakai whiped cream yang dioles ke seluruh permukaan lalu diberi toping buah-buahan seperti kiwi, tapi kali ini saya NO Whiped cream (karena memang tidak punya), jadi cukup pakai selai nanas yang halus dan lembut/encer (beda ama selai biasa, ada di toko kue) dan diberi kiwi di atasnya :)

Ohya, mau tau apa itu soft peak silahkan ke blog ini:

Selamat mencoba semua, saya mau menikmati Cheesecake dulu ..hm.. yummy!